Kamis, 27 September 2012

TEBAK AKU

Tebak aku…

            Aku adalah seseorang yang penuh kasih.. tanpa lelah selalu kucurahkan untuk orang-orang yang aku cintai.. aku tidak pernah membedakan orang-orang yang aku cintai.. semua sama di mataku..
            Tak ada perbedaan yang berarti…


            Tebak aku…

            Aku adalah seorang penyabar, sabar ketika menghadapimu yang terkadang di luar batas.. ingin aku memarahimu, tapi aku hanya bisa menasehatimu.. tak kuasa aku main fisik hanya karena ulahmu yang terkadang menyakitkan hatiku..
            Aku tetap sayang kamu…

            Tebak aku….

            Aku adalah seorang yang tak pernah mengharap balasan apapun dari kamu, baik itu materi maupun teori.. aku tak butuh itu, yang aku butuh hanyalah kamu bisa membalas semua cinta dan kasih yang aku berikan…
            Aku tak butuh hartamu hanya karena kamu ingin membalas cintaku… bukan itu yang aku mau.. aku hanya ingin , kamu jangan sampai menyakitiku..aku tak mau aku terluka karena disakiti oleh orang yang aku kasihi…

            Tebak aku………

            Aku adalah seseorang yang selalu memberi kehangatan padamu.. kala kau menangis, aku datang untuk menenangkanmu.. membelaimu dengan penuh cinta hingga kau bisa tersenyum kembali untukku.. tersenyum dengan tulus, meski wajahmu penuh dengan sisa air mata.. aku tetap senang melihatmu tersenyum..
            Tersenyumlah untukku…

            Tebak aku….

            Aku adalah seseorang yang selalu ada jika kau butuh.. meski terkadang kau tidak menyadari bahwa kau membutuhkan aku… kau lebih memilih orang lain untuk mendengarkan keluh kesahmu, padahal aku selalu setia 24 jam mendengarkan ceritamu, keluh kesahmu… segala yang kau ceritakan, sangatlah berarti untukku..
            Terkadang kau muak padaku, kau selalu bilang kalau aku itu “cerewet”, “suka ngatur-ngatur”, “nggak gaul”.. aku terima segala perkataanmu, dengan lapang dada… aku tetap cinta dan sayang padamu…

            Tebak aku…

Walaupun kau jarang bersamaku, tapi ketahuilah.. aku selalu ada jika kau ingin bersamaku.. aku sangat mengharapkan saat-saat kita bisa bersama.. bercanda, bercerita, melakukan semua hal yang kita suka..
Tapi, kau lebih memilih bersama orang lain, jalan-jalan, nongkrong, curhat.. tanpa aku..
sayang, aku sangat ingin bisa menjadi orang lain itu…

Aku adalah seorang…………

IBU…
Ya, seorang Ibu, Mama, Mami, Mother, Mom, Umi, entah apa sebutanmu untuk memanggilku..
Semua untaian tadi, mewakili perasaan dari seorang ibu.. perasaan seorang ibu yang terkadang merasa “tidak dianggap” oleh anaknya. anaknya yang lebih memilih dekat dengan teman-temannya.
Meski anaknya tidak lagi terus bersamanya, ia tetap bahagia, dan tetap setia menunggu anaknya untuk bisa bersama lagi dengannya.. menghabiskan waktu seperti saat anaknya masih kecil.. bercanda dan tertawa, kala anaknya menangis, ia peluk dengan sangat hangat.. mengusap kepala sang anak, memberi sedikit wejangan agar ia tidak menjadi anak yang cengeng.. agar sang anak tetap tegar..
Dengan segala kasih sayang dan cinta yang selalu ia curahkan untuk anak-anaknya, ia tidak pernah satu pun membeda-bedakan satu sama lain.. ia sayang semua anak-anaknya.. biarpun anaknya hanya satu, dua, tiga, atau sepuluh sekalipun, ia tetap sayang pada semua anaknya.. ia rawat dengan penuh cinta, penuh kehangatan dan penuh kasih sayang..
Tidak ada rasa capek sedikitpun dalam benak ibu ketika ia terus-terusan melihat tingkah anaknya yang masih balita, yang berlarian kesana-kemari.. bahkan ia tersenyum dan tertawa melihat tingkah anaknya itu..

IBU…
Jangan pernah kita lupakan segala jasa-jasanya.. ia lah seorang “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” yang sebenarnya.. kita selalu butuh akan kasih sayang darinya..
Bayangkan bila Ibu kita sudah tidak ada lagi di samping kita.. tentulah kita akan terus menangis… menjerit, berharap ibu kita kembali di sisi kita.. kita menjadi teringat akan kelakuan kita yang menyakiti hati ibu kita.. kita hanya bisa berharap ibu kita bangun lagi dan memeluk kita, mengatakan bahwa “Ibu ada di sampingmu, Nak?!”

So…jangan sia-siakan ibu kita.. ibu kita masih setia menunggu kita, menunggu agar kita bisa membagi waktu dengannya…

Nur Kholifah
11201241063

Tidak ada komentar:

Posting Komentar