Lalu mengapa negeri yang orang-orang
bilang indah permai, asri, dan segenap ungkapan-ungkapan indah lainnya ini
justru terkungkung dengan berbagai permasalahan yang semakin hari semakin pelik?
Banyak lontaran komentar, kritikan, saran, maupun berbagai kecaman. Namun tetap
saja berita-berita tak menyenangkan itu masih bergulir di media, baik
elektronik maupun cetak.
Miris memang, banyak permasalahan
tapi belum banyak solusi yang dilakukan kita sampai saat ini. Sebenarnya apa
yang salah pada diri bangsa kita ini perlu diselidiki.
Permasalahan-permasalahan itu memang perlu dilihat dari perspektif manapun.
Salah satu contohnya adalah dari perspektif agama. Bila dilihat dari segi agama
sepertinya bangsa Indonesia seolah-olah mendapat laknat atau hukuman dari Tuhan
sehingga bangsa kita tak pernah bisa lepas dari permasalahan-permasalahan yang
selalu dialami oleh negeri ini. Akan tetapi semua permasalahan pastilah harus diteliti
hingga ke akar-akarnya. Dan sayangnya permasalahan yang pernah ada bahkan
terulang kembali mengakibatkan permasalahan itu belum benar-benar tuntas.
Unsur agama secara tanpa kita sadari
memang sangat mempengaruhi kehidupan kita. Apabila keseharian kita kurang
mendekat pada Tuhan pastinya Tuhan menjauh dari kita, dan segala tindak tanduk
kita jauh dari sifat-sifat Tuhan. Begitu pula sebaliknya bila kita mendekat
kepada Tuhan maka Tuhan juga akan mendekat kepada kita dan tentunya tingkah
laku kita tak akan buruk, dan justru sifat-sifat yang dimiliki Tuhan bisa kita
pelajari sehingga hal tersebut sangat mempengaruhi kehidupan kita untuk
seterusnya. Kejadian-kejadian yang menimpa bangsa kita bila dilihat dari
perspektif agama mungkin karena bangsa kita kurang mendekat kepada Tuhan
sehingga yang terjadi justru perilaku buruk yang senantiasa menimpa negeri
kita.
Bangsa Indonesia mendapat masalah
yang begitu pelik salah satunya karena mungkin moral bangsa Indonesia itu
sendiri kebanyakan telah rusak. Rusak karena hawa nafsu, menuhankan uang,
membenci kebenaran sehingga kebenaran-kebenaran selalu ditutup-tutupi, dan
tingkah laku yang tak pantas lainnya. Mulai dari korupsi yang tak pernah
berhenti kasusnya, hakim yang tak adil dalam memutuskan perkara, tawuran
antarpelajar yang tak kunjung reda, pembunuhan yang motifnya hanya sepele, dan
masalah lainnya.
Lihat, kasus-kasus itu berasal dari
moral yang telah rusak, rusak oleh kelakuan kita sendiri yang tak mampu
mengendalikan hawa nafsu, yang terlalu mengutamakan uang, harta maupun
kekuasaan sehingga semuanya menjadi gelap mata dan kasus-kasus itu pun selalu
terjadi, bahkan berulang-ulang tanpa bisa dicegah. Kerusakan moral itu bukan
hanya rakyat Indonesia saja yang mengalaminya, akan tetapi petinggi-petinggi
negara kita sendiri juga sama seperti yang lain, moralnya telah rusak.
Negara yang moralnya rusak akan sangat
sulit untuk menjadi negara maju. Bagaimana Indonesia bisa memajukan negara
apabila moral penghuninya sudah banyak yang rusak. Semua perlu dibenahi,
terutama dari moral bangsa kita. Mendekat kepada Tuhan, tak perlu menuhankan
uang, kekayaan maupun nafsu. Perubahan itu tidak harus dari rakyat dahulu
ataupun dari pemerintah dahulu. Akan tetapi semuanya sama-sama melakukan
perubahan, mulai dari rakyat dan pemerintahnya, tatanan ekonominya, politiknya,
masyarakatnya, sosial budayanya, dan lain-lainnya.
Bagaimana Indonesia bisa maju bila
negara kita yang katanya adalah negara agraris tapi kehidupan agrarisnya justru
tercerai berai karena semuanya serba impor. Mulai dari beras, jagung, hingga
kedelai pun tak menggunakan produk bangsa kita sendiri. Bagaimana Indonesia
bisa maju bila semua wanita dipekerjakan di luar negeri dan hanya sebagai
pembantu rumah tangga padahal lapangan pekerjaan di negeri ini masih berpeluang
besar, dan tidak sebatas sebagai pembantu rumah tangga. Ada lagi yang
dipersulit mendapatkan pekerjaan sehingga ujung-ujungnya mengamen, itupun hanya
sekedar dilarang tanpa ada tindakan yang tepat untuk mengurangi jumlah
pengangguran.
Bagaimana Indonesia bisa maju bila
petinggi-petinggi negara tidak mau mengakui perbuatan suap-menyuapnya, justru hampir
semuanya saling melemparkan. Bagaimana Indonesia bisa maju bila orang yang
jujur sering mendapat ancaman, dianggap membahayakan bagi sekelompok orang yang
ingin menyelamatkan dirinya sendiri dari orang yang jujur. Bagaimana Indonesia
bisa maju bila kebenaran-kebenaran yang hampir tampak justru ditutup-tutupi
untuk keegoisan seseorang atau sekelompok orang semata. Bagaimana Indonesia
bisa maju bila produksi kendaraan bermotor tidak dibatasi, justru dibiarkan
terus meningkat sehingga kemacetan tidak terhindarkan lagi bahkan di
jalanan-jalanan yang awalnya sepi.
Bagaimana Indonesia bisa maju bila
teman sebelahnya tak sengaja terluka lalu dibalas dengan luka atau bahkan
dengan darah yang disengaja, dan itupun turun-temurun hingga adik kelas yang
tak tahu apa-apa ikut campur mengeluarkan celurit dan senjata-senjata tajam
lainnya. Bagaimana Indonesia bisa maju bila hal sepele karena kecemburuan,
karena kekurangan ekonomi membuat seseorang membunuh orang yang ia sayangi,
yang sangat dekat dengannya, seperti keluarganya, sahabatnya, maupun
kekasihnya.
Dan masih banyak lagi kata-kata “bagaimana
Indonesia bisa maju bila......” untuk diungkapkan karena terlalu banyak
permasalahan yang dialami bangsa kita yang tercinta ini. Semuanya itu perlu
diperbaiki, semuanya itu berasal dari tingkah laku yang tak sesuai dengan moral
dan norma Pancasila. Bila Indonesia ingin maju, perbaiki dahulu moral bangsa
ini, baru semua tatanan negara bisa turut diperbaiki.
Nur Kholifah
11201241063
lebih kritis lagi yah mba oliph...
BalasHapusbanyak-banyak nulis lagi yak