Jumat, 28 September 2012

Kreativitas Dalam Menyimak Apresiatif dan Kreatif



Segala aspek kehidupan ini tidak pernah terlepas dari kegiatan yang disebut dengan menyimak baik sejak dilahirkan maupun sampai akhir hayat Kegiatan menyimak berbeda dengan mendengarkan. Mendengarkan adalah menangkap suatu bunyi melalui alat indra dengan perhatian penuh karena ada unsur kesengajaan. Kegiatan menyimak meliputi kegiatan mendengar dan mendengarkan secara sengaja untuk mencapai tujuan tertentu. Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan bunyi bahasa secara sungguh-sungguh, seksama, sebagai upaya untuk memahami dan memperoleh informasi yang disampaikan oleh pembicara dengan melibatkan segenap aspek mental kejiwaan, seperti mengidentifikasi, menginterpretasi, mereaksi, dan lain-lain (Takdiroatun Musfiroh dan Dwi Hanti Rahayu,2004:5). Menyimak merupakan suatu proses.
Sebagai sebuah proses, kegiatan menyimak diawali dengan kegiatan mendengarkan bunyi bahasa secara langsung maupun tidak langsung. Bunyi bahasa yang ditangkap oleh telinga diidentifikasi jenis dan pengelompokannya menjadi suku kata, kata, frase, klausa, kalimat dan wacana. Jeda dan intonasi diperhatikan oleh penyimak. Bunyi bahasa yang diterima kemudian ditafsirkan maknanya dan dinilai kebenarannya agar dapat diputuskan  diterima tidaknya. Dengan kata lain , menyimak merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan  bunyi bahasa, mengidentifikasi, menafsirkan, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalam wacana lisan. Terdapat beragam macam kegiatan menyimak, salah satunya ialah kegiatan menyimak apresiatif dan kreatif. Menyimak apresiatif dan kreatif ialah  kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas penyimak sehingga penyimak mampu memahami, menghayati, mengapresiasi materi simakan. Contoh dari kegiatan menyimak apresiatif dan kreatif ialah menyimak pembacaan puisi, cerpen, drama, film, lawak dan sebagainya.
                     Didalam kegiatan menyimak apresiatif dan kreatif diperlukan adanya
kemampuan untuk mengeksplor daya kreatif dari si penyimak itu sendiri. Daya kreatif ini ialah daya yamg memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk mencipta. Kreativitas adalah suatu kondisi, sikap, kemampuan dan proses perubahan tingkah laku seseorang untuk menghasilkan produk atau gagasan secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta.  Ciri-ciri yang dimiliki dari seseorang yang kreatif ialah     berfikir lancar; mengajukan banyak pertanyaan, jawaban, dan gagasan, berfikir luwes; menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang kreatif, dapat melihat dari sesuatu masalah dari sudut pandang yang berbeda,  berfikir orisinil; mampu melahirkan ungkapan, gagasan baru yang unik, yang tidak lazim dipikirkan orang, mengevaluasi; menentukan patokan penilaian sendiri, mampu mengambil keputusan pada situasi yang terbuka, bersikap kritis, kritis; selalu terdorong untuk mengetahui segala hal, imajinatif; membayangkan berbagai hal yang belum pernah terjadi, mendeteksi; mempelajari serta merasakan  berbagai kejanggalan yang terjadi, melakukan verifikasi atau pengelompokkan; memilah-milah kejanggalan-kejanggalan dan yang sejenisnya, melakukan analisis; menguraikan sebab-sebab serta segala sesuatu yang berkenaan dengan kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan, melakukan sintesis; menghubungkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi sebagai tindak lanjut dari informasi hasil analisis  dan sintesis sehingga  menemukan pemecahan masalah, mengobservasikan situasi dan masalah-masalah yang sebelumnya diperhatikan orang lain, membangkitkan ide-ide dan masalah-masalah yang dicapainya dari banyak sumber, cenderung memiliki banyak alternatif terhadap masalah atau subjek tertentu, seringkali menentang hal-hal yang bersifat klise dan ia tidak terhalang oleh kebiasaan-kebiasaan (yang kadang-kadang menghambat berpikir kreatif), mendayagunakan serta menimba dari kekuatan-kekuatan emosional di bawah sadar yang dimilikinya, dan memiliki fleksibilitas tinggi dalam pemikirannya, tindakan-tindakannya serta perumusan saran-saran.
Berpikir kreatif merupakan suatu proses yang diperlukan oleh seseorang yang ingin berhasil dalam menjalankan usaha. Berpikir kreatif merupakan suatu proses yang menggunakan perpaduan kemampuan otak kiri dan otak kanan yang didominasi oleh otak kanan yang merupakan pusat berpikir imaginatif, abstrak dan kreatif. Setiap orang, setiap manusia memiliki bakat untuk berpikir kreatif. Namun ada orang yang lebih berbakat dan ada orang yang kurang berbakat.
Apabila seseorang melatih kreativitas secara baik maka kreativitasnya dapat semakin tumbuh dan berkembang, sebaliknya bila tidak maka akan tenggelam. Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :
  1. Baru (novel) : inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan.
  2. Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/banyak.
  3. Dapat dimengerti (understandable) : hasil yang sama dapat dimengerti dan dibuat  di lain waktu.  
Seperti halnya ketika dalam kegiatan menyimak apresiatif dan kreatif setelah melakukan kegiatan menyimak apresiatif dan kreatif, penyimak diharapkan dapat menciptakan, memunculkan, mengeksplor hasil simakan yang telah dilaksnakan  dengan mewujudkan daya kreativitasnya sesuai dengan materi dari bahan simakan. Kreativitas tersebut dapat  berwujud apapun tanpa batasan dalam mengeksplor daya kreatifnya. Untuk itu, dalam mewujudkan sikap berkreasi guna menghasilkan  suatu karya kreatif hendaknya mengalirkan daya kreatifnya sejujur-jujurnya dalam menyampaikan kreativitasnya baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Kreativitas dalam menyimak apresiatif dan kreatif  dibutuhkan guna mengakomodasi proses serta hasil dari kegiatan menyimak apresiatif dan kreatif itu sendiri. Kreativitas yang telah dihasilkan merupakan bentuk tanggung jawab yang patut diapresiasi oleh siapapun itu.

Sumber:
Musfiroh, Tadkiroatun dan Dwi Hanti Rahayu. 2004. Menyimak    
          Komprehensif dan Kritis. Yogyakarta: UNY
http://www.info-yazid.com/2012/02/ciri-ciri-orang-yang-berfikir-
       kreatif.html



Yuliyanti
11201241065

1 komentar: