Jumat, 28 September 2012

Profil Seno Gumira Ajidarma


Profil Seno Gumira Ajidarma

Seno Gumira Ajidarma dilahirkan di Boston pada tanggal 19 Juni 1958 dan dibesarkan di Yogyakarta.Pada tahun 1977 Seno pindah ke Jakarta dan kuliah di Departemen Sinematografi Lembaga Kesenian Jakarta (kini IKJ, Insitut Kesenian Jakarta).Pada tahun 1977 Seno mulai bekerja sebagai wartawan lepas pada surat kabar Merdeka. Tidak lama kemudian, ia menerbitkan majalah kampus yang bernama Cikini dan majalah film yang bernama Sinema Indonesia. Setelah itu, ia juga menerbitkan mingguan Zaman, dan terakhir ikut menerbitkan (kembali) majalah berita Jakarta-Jakarta pada tahun 1985. Pekerjaan sebagai wartawan dijalani Seno sambil tetap menulis cerpen dan esai.Pada awal tahun 1992 Seno dibebastugaskan dari jabatan redaktur pelaksana Jakarta-Jakarta berkaitan dengan pemberitaan tentang insiden Dili pada tahun 1991. Selama menganggur, Seno kembali ke kampus, yang ketika itu telah menjadi Fakultas Televisi dan Film, Institut Kesenian Jakarta. Ia menamatkan studinya dua tahun kemudian. Setelah sempat diperbantukan di tabloid Citra, pada akhir tahun 1993 Seno kembali diminta memimpin majalah Jakarta-Jakarta, yang telah berubah menjadi majalah hiburan.
Pada usia 17 ia bergabung dengan Teater Alam pimpinan Azwar A.N. Sejak itu, ia terus terlibat dalam dunia kesenian. Seno memulai kegiatan sastranya dengan menulis puisi, cerita pendek, baru kemudian menulis esai. Puisinya yang pertama dimuat dalam rubrik "Puisi Lugu" majalah Aktuil asuhan Remy Silado, cerpennya yang pertama dimuat di surat kabar Berita Nasional, dan esainya yang pertama, tentang teater, dimuat di surat kabar Kedaulatan Rakyat. Seno kemudian mendirikan "pabrik tulisan" yang menerbitkan buku-buku puisi dan menjadi penyelenggara acara-acara kebudayaan.
Hingga kini Seno telah menerbitkan belasan buku yang terdiri kumpulan sajak, kumpulan cerpen, kumpulan esai, novel, dan karya nonfiksi. Berikut ini adalah beberapa karya-karya Seno Gumira , Kumpulan Cerpen ; Manusia kamar (1988), Matinya Seorang Penari Telanjang (1988), Penembak Misterius (1993), Saksi Mata (1994), Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi (1995), Negeri Kabut (1996), Sebuah Pertanyaan untuk Cinta (1996), Iblis Tidak Pernah Mati (1999), Atas nama Malam (1999), Dunia Sukab (2001), Kematian Donny Osmond (2001), Sepotong Senja untuk Pacarku (2002), Aku kesepian sayang Datanglah menjelang kematian (2004), Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi edisi kedua(2006), Linguae (2007). Novel  ; Jazz, Parfum dan Insiden(1996), Wisanggeni Sang Buronan(2000), Negeri senja(2003), Kitab Omong Kosong(2004), Biola tak Berdawai(2004), Kalatidha(2007), Nagabumi 1: Jurus Tanpa Bentuk(2009). Puisi ; Mati Mati Mati(1975),Bayi Mati(1978), Catatan-catatan Mira sato(1978). Esai ; Ketika jurnalisme dibungkam,Sastra harus bicara(1997). Non-fiksi ; Cara Bertutur dalam Film Indonesia: Menengok 20 Skenario Pemenang Citra FFI 1973 -1992(skripsi, IKJ, 1997) ,Surat dari Palmerah (2002), Affair obrolan tentang Jakarta(2004), Sembilan Wali dan Siti Jenar (2007), Kentut Kosmopolitan(2008). Drama ; Mengapa kau culik anak kami ? .Komik ; Jakarta 2039 (2001), taxi Blues (2001), Sukab Intel Melayu : Misteri Harta Centini (2002), Panji tengkorak : kebudayaan dalam perbincangan (2011).
Begitu banyak karya sastra yang dihasilkan oleh Seno dan berikut ini adalah beberapa karya seno yang mendapat penghargaan baik di tingkat lokal maupun luar negri. Cerpen dengan judul Pelajaran Mengarang mendapat penghargaan dari Harian Kompas sebagai cerpen terbaik pada tahun 1993.Tidak hanya cerpen Pelajaran Mengarang saja yang mendapat penghargaan tetapi cerpen-cerpen Seno yang lain seperti cerpen berjudul Kejadian mendapat penghargaan dari Radio Erif Rahman Hakim (ARH) pada tahun 1977, cerpen Dunia Gorda meraih penghargaan dari Majalah Zaman pada tahun 1980 ,cerpen Segitiga Emas meraih penghargaan dari Harian Sinar Harapan pada tahun 1991, Pada tahun 2008 cerpen Cinta di Atas Perahu Cadik meraih penghargaan sebagai cerpen terbaik pilihan Kompas tahun 2007, dan pada tahun 2011 lalu cerpen Dodolitdodolitdodolibret dipilih sebagai cerpen terbaik pilihan Kompas tahun 2010.  Selain itu , Seno juga pernah memperoleh Penghargaan Penulisan Karya Sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa untuk kumpulan cerpen Saksi Mata pada tahun 1995 dan penghargaan South East Asia (S.E.A.) Write Award untuk kumpulan cerpen Dilarang Menyanyi  di Kamar Mandi pada tahun 1997.
Tety Nur Fithriani ( 11201244009 )
Sumber ;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar