Rabu, 26 September 2012

I b u


Selamat pagi ibu. Ibu yang jauh disana. Ibu yang selalu bangun terlebih dahulu. Ibu yang memasak air. Ibu yang mematikan lampu – lampu. Ibu yang membuka jendela – jendela. Ibu yang menjumpai pagi terlebih dahulu daripada kami. Ibu yang mengambil air wudhu kemudian bersujud pada Tuhan. Ibu yang membangunkan ayah, membangunkan anak – anakmu yang lain selain aku. Ibu yang meracik bumbu – bumbu. Ibu yang menanak nasi. Ibu  yang membersihkan rumah. Ibu yang membuatkan minuman hangat. Ibu yang menyiapkan sarapan.  Ibu yang berangkat  bekerja setelah semua hiruk pikuk kesibukan keluarga di pagi hari selesai. Selamat pagi ibu. Semoga harimu menyenangkan dan semua urusanmu dilancarkan oleh tuhan.
Ibu, pagi ini aku bangun tanpa harus ibu bangunkan. Aku merapikan sendiri tempat tidurku. Aku menghadap tuhan dan berdoa untuk kebaikan kita di hari ini. Aku membuat susu coklat hangat sendiri. Aku menyiapkan segala yang perlu disiapkan untuk hari ini. Sendiri. Aku berangkat menuntut ilmu ibu. Semoga restumu selalu menyertai langkahku.
Selamat siang ibu. Aku menyapamu kembali di siang yang terik ini, di tempat ini. Bagaimana langitmu di sana ibu? Ibu yang dari pagi berhadapan dengan setumpuk kertas – kertas laporan. Ibu yang selalu berkutat dengan angka – angka. Ibu yang harus kesana – kemari mengurus tugas – tugas pekerjaannya. Ibu yang mesti rela menghabiskan waktu tidur siangnya untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih banyak. Ibu yang telah berusaha maksimal bekerja namun sesekali menjumpai kesalahan. Ibu yang ditegur atasan karena kesalahan yang tidak di sengaja. Ibu yang pulang pada pukul tiga sore. Ibu yang kelelahan demi mencari uang.
Ibu, hari ini adalah hari yang sibuk buatku. Banyak sekali tugas dari bapak ibu pendidik yang harus aku selesaikan. Tapi katamu aku tidak boleh mengeluh. Aku tidak akan mengeluh, ibu. Aku akan selalu ingat kata – katamu, bahwa hidup adalah belajar. Belajar tentang ilmu, pengetahuan, atau nilai – nilai kehidupan. Aku ingat selalu. Ibu, aku bersyukur memiliki teman – teman yang baik, yang tulus, yang mampu membuatku tertawa, yang mengusir sejenak kerinduanku padamu, pada rumah. Aku baik – baik saja disini ibu.  
Selamat malam ibu. Hari sudah gelap. Ibu pasti sedang menyiapkan makan malam istimewa bersama keluarga bukan? Ibu yang menghangatkan masakan. Ibu yang menata piring – piring di meja. Ibu yang mengambilkan nasi untuk ayah. Ibu yang baru makan setelah semua anggota keluarga makan. Ibu yang membereskan piring – piring bekas makan. Ibu yang merapikan kembali meja makan. Ibu yang bergabung bersama keluarga setelah semuanya beres. Ibu yang setia mendengarkan cerita dari ayah maupun saudara – saudara yang lain. Ibu yang berangkat tidur setelah semua tidur. Ibu yang bangun pada tengah malam. Ibu yang mempersembahkan sujudnya pada Tuhan. Memohon dan mendoakan kami, bagian dari hidupnya.
Ibu. Aku menulis ini ketika hariku hampir habis. Beberapa menit lagi akan berganti hari. Hari ini ibu, aku dapat banyak sekali pelajaran tentang hidup ini. Tunggu aku. Aku akan bercerita semua padamu ketika aku pulang nanti.
Ibu. Aku sedih. Betapa jarak ini memisahkan raga kita. Aku tak lagi bisa melihat senyummu setiap hari. Tak lagi bisa mendengar suaramu setiap hari. Tak lagi bisa tidur di pangkuanmu setelah makan malam selesai. Tak lagi bisa bercanda setiap hari. Tapi aku tahu ibu selalu menguatkanku lewat doa – doa yang ibu panjatkan pada tuhan. Seperti halnya ibu, aku rela untuk sementara waktu berpisah demi mengejar cita – citaku.
Ibu. Ibu menyayangiku dengan cara – caranya yang menakjubkan.  Terima kasih untuk semuanya. Terima kasih untuk kasih sayangmu selama ini. Terima kasih atas segala yang ibu beri. Aku merindukan ibu. Aku selalu ingat kata – kata dan pesanmu. Aku berusaha menjaga diriku. Selamat malam ibu. Ku tutup hari ini dengan mendoakanmu. Semoga tidurmu nyenyak. Semoga tuhan selalu bersamamu, menjaga hari – harimu. Salam untuk ayah. Aku tidak akan banyak berkata - kata. Ketahuilah ibu, aku mencintaimu pagi, siang, malam. 







Resti Agistiasari
11201244005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar