Jumat, 28 September 2012

Biaya Makan Mahasiswa di Jogja



Tidak hanya sebagai kota wisata, Jogjakarta juga dikenal sebagai kota pendidikan. Hal ini terbukti dengan banyaknya mahasiswa luar kota yang memilih untuk menimba ilmu di Jogja. Tidak hanya mahasiswa luar kota, mahasiswa dalam kota pun juga banyak yang memilih untuk tetap menuntut ilmu di Jogja. Banyaknya mahasiswa di Jogja membuat uang yang masuk ke wilayah ini cukup tinggi. Tim Bank Indonesia (BI) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) telah melakukan survei mengenai Biaya Hidup Mahasiswa di DIY tahun 2012. Menurut hasil survei ini, hanya untuk makan dan minum saja setiap hari seluruh mahasiswa di Jogja mencapai Rp 5 miliar, atau sekitar Rp1,8 triliun pertahun. Berdasarkan penelitian tersebut biaya yang paling banyak dikeluarkan mahasiswa adalah untuk kebutuhan makan dan minum. Rata-rata biaya makan yang harus dikeluarkan mahasiswa diploma, utamanya mahasiswa yang berasal dari luar kota mencapai Rp 520.000, sedangkan mahasiswa S1 mencapai Rp 600.000, dan mahasiswa S2 mencapai Rp 765.000. Hasil survei ini meningkat jika dibandingkan hasil penelitian tahun 2008. Jika dikalikan jumlah seluruh mahasiswa, maka setiap hari ongkos makan dan minum mahasiswa mencapai Rp 5 miliar atau sekitar Rp 150 milyar perbulan.
Uang mahasiswa sekitar Rp 5 miliar perhari itu berdasarkan hasil survei, 38% dibelanjakan di warung makan permanen, 32% di warung makan tenda (termasuk angkringan), 13% memilih memasak sendiri, dan sisanya memilih untuk makan dan minum di rumah. Selain biaya makan dan minum, masih banyak biaya yang dikeluarkan mahasiswa di Jogja terutama mahasiswa luar kota, antara lain: transportasi, pemondokan (kos), pulsa, pakaian, hiburan, dll. Total biaya rata-rata yang harus dikeluarkan mahasiswa S1 mencapai Rp 1,74 juta perbulan.
Berdasarkan hasil survei ini diharapkan masyarakat jogja bisa memanfaatkannya sebagai peluang usaha. Banyaknya pengeluaran mahasiswa di Jogja ini hendaknya dapat digunakan untuk mendorong berkembangnya bisnis di sektor mana saja, misalnya kuliner, telekomunikasi, transportasi, dll. Survei ini menyimpulkan bahwa keberadaan mahasiswa di Jogja menimbulkan banyak dampak dari perekonomian di Jogja. Pemerintah Daerah juga menganggap mahasiswa merupakan sumber daya yang sangat bagus.

Sumber: Harian Tribun Jogja edisi Rabu, 26 September 2012.

Adistya Oka Sandi P / 11201244001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar