Tidak
hanya sebagai kota wisata, Jogjakarta juga dikenal sebagai kota pendidikan. Hal
ini terbukti dengan banyaknya mahasiswa luar kota yang memilih untuk menimba
ilmu di Jogja. Tidak hanya mahasiswa luar kota, mahasiswa dalam kota pun juga
banyak yang memilih untuk tetap menuntut ilmu di Jogja. Banyaknya mahasiswa di
Jogja membuat uang yang masuk ke wilayah ini cukup tinggi. Tim Bank Indonesia
(BI) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) telah melakukan survei mengenai
Biaya Hidup Mahasiswa di DIY tahun 2012. Menurut hasil survei ini, hanya untuk
makan dan minum saja setiap hari seluruh mahasiswa di Jogja mencapai Rp 5
miliar, atau sekitar Rp1,8 triliun pertahun. Berdasarkan penelitian tersebut
biaya yang paling banyak dikeluarkan mahasiswa adalah untuk kebutuhan makan dan
minum. Rata-rata biaya makan yang harus dikeluarkan mahasiswa diploma, utamanya
mahasiswa yang berasal dari luar kota mencapai Rp 520.000, sedangkan mahasiswa
S1 mencapai Rp 600.000, dan mahasiswa S2 mencapai Rp 765.000. Hasil survei ini
meningkat jika dibandingkan hasil penelitian tahun 2008. Jika dikalikan jumlah
seluruh mahasiswa, maka setiap hari ongkos makan dan minum mahasiswa mencapai
Rp 5 miliar atau sekitar Rp 150 milyar perbulan.
Uang
mahasiswa sekitar Rp 5 miliar perhari itu berdasarkan hasil survei, 38%
dibelanjakan di warung makan permanen, 32% di warung makan tenda (termasuk
angkringan), 13% memilih memasak sendiri, dan sisanya memilih untuk makan dan
minum di rumah. Selain biaya makan dan minum, masih banyak biaya yang
dikeluarkan mahasiswa di Jogja terutama mahasiswa luar kota, antara lain:
transportasi, pemondokan (kos), pulsa, pakaian, hiburan, dll. Total biaya
rata-rata yang harus dikeluarkan mahasiswa S1 mencapai Rp 1,74 juta perbulan.
Berdasarkan
hasil survei ini diharapkan masyarakat jogja bisa memanfaatkannya sebagai
peluang usaha. Banyaknya pengeluaran mahasiswa di Jogja ini hendaknya dapat
digunakan untuk mendorong berkembangnya bisnis di sektor mana saja, misalnya
kuliner, telekomunikasi, transportasi, dll. Survei ini menyimpulkan bahwa
keberadaan mahasiswa di Jogja menimbulkan banyak dampak dari perekonomian di
Jogja. Pemerintah Daerah juga menganggap mahasiswa merupakan sumber daya yang
sangat bagus.
Sumber:
Harian Tribun Jogja edisi Rabu, 26 September 2012.
Adistya Oka Sandi P / 11201244001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar