Kamis, 20 September 2012

Si Hitam yang Kaya Manfaat


K
ebiasaaan orang Indonesia untuk rutin menyantap nasi menyebabnya munculnya pendapat bahwa, “Jika makan tanpa nasi, berarti bukan makan namanya”. Begitu eratnya kebutuhan masyarakat Indonesia dengan makanan bernama nasi hingga menu tersebut harus selalu tersedia di meja makan. Terlepas dari hal tersebut, tak dapat dipungkiri pula bahwa nasi yang memang berasal dari beras memiliki banyak macamnya. Ada tiga macam beras, yakni beras putih, beras merah dan beras hitam. Munngkin masyarakat Indonesia sudah akrab dengan beras merah, terlebih lagi beras putih biasa. Nah, Si Hitam inilah yang menjadi primadona jika dibandingkan varietas beras lainnya. Beras hitam yang juga berjuluk sebagai beras terlarang (forbiden rice) ini mempunyai banyak kandungan yang bermanfaat bagi tubuh.
Mengapa disebut beras terlarang?
Beras berwarna ungu pekat dan cenderung kehitaman ini disebut sebagai beras terlarang karena suatu alasan politik yang terjadi di RRC. Pada zaman dahulu di RRC, beras hitam hanya boleh disantap oleh Kaisar dan para bangsawan saja. Jadi, hanya pihak-pihak tertentu yang dianggap “pantas” dan berkuasa saja yang diperbolehkan mengkonsumsi beras ini. Seiring perubahan zaman, aturan tersebut telah lenyap. Kini siapa saja dan dari kalangan apa saja  diperbolehkan membeli, menanam bahkan mengkonsumsi beras jenis ini. Di Indonesia, pembudidayaan beras ini masih tergolong minim sehingga harganya pun masih sangat mahal. Saat ini, penyerap beras hitam terbesar di dunia adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat memperoleh pasokan beras hitam dari RRC namun sebenarnya beras hitam pertama kali dibudidayakan di negara bagian Manipur di India.
Beras hitam mengandung aleuron dan endospermia yang memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam. Di samping tampilannya yang unik, Si Hitam ini ternyata memiliki manfaat yang unggul. Kandungan asam amino dalam beras ini paling tinggi jika dibanding beras putih dan beras merah. Pigmen hitamnya menghasilkan antosianin  yang berguna sebagai zat antikarsinogenik, meningkatkan kadar trombosit, memiliki antioksidan tinggi serta mengandung zat flavonoid untuk mencegah pengerasan pembuluh darah. Selain itu, beras ini juga bermanfaat untuk meningkatkan ketahanan tubuh, memperbaiki kerusakan sel hati seperti hepatisis dan pengerasan hati, mencegah gangguan fugsi ginjal, mencegah kanker hati  mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker dan tumor, serta memperlambat penuaan (antiageing). Kadar glukosanya pun paling rendah dibanding beras merah dan beras putih sehingga beras hitam ini sangat cocok menjadi santapan para pengidap penyakit diabetes.
Keunggulan lainnya adalah beras ini dapat menjadi pilihan yang tepat bagi orang yang sedang melakukan diet. Alasannya, karena beras hitam ini memiliki karakteristik yang lamban dalam laju pencernaan sehingga konsumernya akan memiliki rasa kenyang lebih lama. Sensasi kenyang itulah yang akan menghambat keinginan seseorang untuk mengisi perutnya dan menghilangkan rangsangan lapar. Jadi, jangan lagi lihat makanan dari tampilan luarnya saja karena Si Hitam yang satu ini kaya manfaat.

(Referensi : Rahardi. 2012. Peluang Usaha Budidaya Padi Beras Hitam. Diakses dari http://peluangusaha-id.blogspot.com. pada tanggal 19 September 2012.)

Alyasinta Mulya W.
11201241061


Tidak ada komentar:

Posting Komentar