K
|
ebiasaaan orang Indonesia untuk rutin menyantap
nasi menyebabnya munculnya pendapat bahwa, “Jika makan tanpa nasi, berarti
bukan makan namanya”. Begitu eratnya kebutuhan masyarakat Indonesia dengan
makanan bernama nasi hingga menu tersebut harus selalu tersedia di meja makan.
Terlepas dari hal tersebut, tak dapat dipungkiri pula bahwa nasi yang memang
berasal dari beras memiliki banyak macamnya. Ada tiga macam beras, yakni beras
putih, beras merah dan beras hitam. Munngkin
masyarakat Indonesia sudah akrab dengan beras merah, terlebih lagi beras putih
biasa. Nah, Si Hitam inilah yang menjadi primadona jika dibandingkan varietas
beras lainnya. Beras hitam yang juga berjuluk sebagai beras terlarang (forbiden
rice) ini mempunyai banyak kandungan yang bermanfaat bagi tubuh.
Mengapa disebut
beras terlarang?
Beras berwarna
ungu pekat dan cenderung kehitaman ini disebut sebagai beras terlarang karena
suatu alasan politik yang terjadi di RRC. Pada zaman dahulu di RRC, beras hitam
hanya boleh disantap oleh Kaisar dan para bangsawan saja. Jadi, hanya
pihak-pihak tertentu yang dianggap “pantas” dan berkuasa saja yang
diperbolehkan mengkonsumsi beras ini. Seiring perubahan zaman, aturan tersebut
telah lenyap. Kini siapa saja dan dari kalangan
apa saja diperbolehkan membeli, menanam
bahkan mengkonsumsi beras jenis ini. Di Indonesia, pembudidayaan beras
ini masih tergolong minim sehingga harganya pun masih sangat mahal. Saat ini,
penyerap beras hitam terbesar di dunia adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat
memperoleh pasokan beras hitam dari RRC namun sebenarnya beras hitam pertama
kali dibudidayakan di negara bagian Manipur di India.
Beras hitam
mengandung aleuron dan endospermia yang memproduksi antosianin dengan
intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam. Di samping
tampilannya yang unik, Si Hitam ini ternyata memiliki manfaat yang unggul.
Kandungan asam amino dalam beras ini paling tinggi jika dibanding beras putih
dan beras merah. Pigmen hitamnya menghasilkan antosianin yang berguna
sebagai zat antikarsinogenik, meningkatkan kadar trombosit, memiliki
antioksidan tinggi serta mengandung zat flavonoid untuk mencegah pengerasan
pembuluh darah. Selain itu, beras ini juga bermanfaat untuk meningkatkan
ketahanan tubuh, memperbaiki kerusakan sel hati seperti hepatisis dan
pengerasan hati, mencegah gangguan fugsi ginjal, mencegah kanker hati
mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker dan tumor, serta memperlambat
penuaan (antiageing). Kadar glukosanya pun paling rendah dibanding beras merah
dan beras putih sehingga beras hitam ini sangat cocok menjadi santapan para
pengidap penyakit diabetes.
Keunggulan
lainnya adalah beras ini dapat menjadi pilihan yang tepat bagi orang yang
sedang melakukan diet. Alasannya, karena beras hitam ini memiliki karakteristik
yang lamban dalam laju pencernaan sehingga konsumernya akan memiliki rasa
kenyang lebih lama. Sensasi kenyang itulah yang akan menghambat keinginan
seseorang untuk mengisi perutnya dan menghilangkan rangsangan lapar. Jadi,
jangan lagi lihat makanan dari tampilan luarnya saja karena Si Hitam yang satu
ini kaya manfaat.
(Referensi :
Rahardi. 2012. Peluang Usaha Budidaya Padi
Beras Hitam. Diakses dari http://peluangusaha-id.blogspot.com. pada
tanggal 19 September 2012.)
Alyasinta Mulya W.
11201241061
Tidak ada komentar:
Posting Komentar