Kamis, 27 September 2012

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM PROSES MENYIMAK


Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa diantara empat keterampilan berbahasa lain seperti menulis, membaca, dan berbicara. Kegiatan menyimak merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang sangat penting, karena menyimak merupakan dasar untuk menguasai suatu bahasa. Menurut Tadkiroatun Musfiroh dan Dwi Hanti Rahayu (2004:5), menyimak merupakan kegiatan mendengarkan bunyi bahasa secara sungguh-sungguh, seksama, sebagai upaya untuk memahami dan memperoleh informasi yang disampaikan oleh pembicara dengan melibatkan segenap aspek mental kejiwaan, seperti mengidentifikasi, menginterpretasi, mereaksi, dll. Menyimak dibedakan dari mendengar dan mendengarkan. Mendengar yaitu menangkap bunyi melalui alat indra tanpa ada unsur kesengajaan, sedangkan mendengarkan adalah menangkap suatu bunyi melalui alat indra dengan perhatian penuh karena ada unsur kesengajaan. Pada hakikatnya menyimak adalah mendengarkan dan memahami bahan/materi simakan. Karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari menyimak adalah menangkap dan memahami pesan, ide, atau gagasan yang terkandung dalam bahan/materi simakan.
Kegiatan menyimak sangat berperan penting dalam pengembangan kemampuan berbahasa seseorang. Sebagai makhluk sosial, setiap hari kita pasti membutuhkan komunikasi antar orang, komunikasi tersebut banyak dilakukan secara lisan sehingga kemampuan menyimak dianggap sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menyimak sangat mendominasi kegiatan berbahasa yang lain. Anak kecil yang baru mulai belajar berbahasa, dimulai dengan menyimak/mendengarkan bunyi-bunyi yang didengarnya, kemudian belajar menirukan, lalu mencoba untuk menerapkan dalam pembicaraan. Menyimak sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya disekolah, namun dimana saja untuk memperoleh informasi, memperluas wawasan dan pengetahuan maupun hanya untuk kesenangan. Meskipun mendengarkan/menyimak sangat perperan penting, namun sering kali penyimak mengalami kesulitan sehingga informasi yang diperoleh pun tidak maksimal.

Didalam proses menyimak terdapat 4 unsur dasar, yaitu pembicara, penyimak, bahan/materi simakan dan bahasa lisan. Keempat unsur dasar tersebut harus ada dan wajib ada didalam proses menyimak. Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki  sikap seperti berikut ini (Suyono dan Kamijan 2002:17).

1.      Bersikap objektif terhadap bahan simakan. Penyimak sebaiknya tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal di luar kegiatan menyimak, seperti pembicara, ruang, suasana, sarana, dan prasarana.
2.      Bersikap kooperatif, penyimak harus bersedia untuk bekerja sama dengan pembicara untuk keberhasilan komunikasi.
3.      Bahan simakan harus komunikatif, berupa konsep, gagasan, dan informasi yang jelas.
Di sekolah menyimak merupakan kegiatan pokok dalam proses belajar-mengajar. Sebab menyimak sangatlah penting untuk siswa. Dengan menyimak siswa tersebut dapat menangkap materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga mereka menjadi paham akan materi tersebut, dan bertambahlah wawasan dan pengetahuannya. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering pula harus menyimak berita, cerita, pengumuman, laporan, dan sebagainya. Namun, tidak semua orang mampu menyimak dengan baik, padahal kemajuan seseorang sangat tergantung pada kemampuan menyimak berbagai informasi. Jika seseorang banyak mendapatkan informasi berarti orang itu bertambah pengetahuan, dan wawasan sehingga meningkatkan daya pikir. Namun kemampuan menyimak seseorang sangat berbeda. Faktor yang mempengaruhi kemampuan menyimak seseorang dapat terjadi dari sumber internal dan eksternal penyimak.
Faktor internal meliputi kondisi fisik penyimak dan kondisi psikologi penyimak. Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut menentukan keberhasilan serta kualitas dalam menyimak. Penyimak harus memiliki kondisi fisik yang baik dan sehat terutama bagian alat indra pendengaran, karena dalam proses menyimak yang paling penting adalah alat pendengaran. Oleh sebab itu menyimak harus membutuhkan kondisi yang fit, sehingga mampu melakukan aktivitas menyimak dengan baik. Selain itu jika penyimak merasa lelah, lapar, atau sakit, maka dia akan mengalami kesulitan saat menyimak. Oleh karena itu, faktor-faktor fisik yang dapat mengganggu dan menghambat proses kelancaran menyimak perlu dihilangkanatau diminimalkan. Kondisi psikologis juga turut mempengaruhi proses menyimak. Kondisi psikologis yang positif akan memberi pengaruh yang baik, sedangkan kondisi psikologis yang negatif akan memberi pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak. Faktor negatif itu antara lain prasangka buruk, kurang simpati, keasikan terhadap hal pribadi, pandangan yang kurang luas, kebosanan dan kejenuhan. Sedangkan faktor positif yang menguntungkan bagi kegiatan menyimak, antara lain pengalaman masa lalu yang menyenangkan sehingga dapat menentukan minat dan pilihan, serta kepandaian yang beraneka ragam. Menurut Tarigan dari faktor internal selain kondisi fisik dan psikologi penyimak, ada juga faktor pengalaman, faktor sikap, faktor motivasi, dan faktor jenis kelamin.
Faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan (lingkungan fisik dan lingkungan sosial). Faktor lingkungan berpengaruh besar terhadap keberhasilan proses menyimak. Faktor lingkungan berupa lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik menyangkut pengaturan dan penataan ruangan serta sarana dalam pembelajaran menyimak. Lingkungan fisik yang bising, gaduh, panas, hujan, dll akan juga mempengaruhi dalam kegiatan menyimak. Lingkungan sosial mencakup suasana yang mendorong anak-anak untuk mengekspresikan ide-ide mereka, dan juga mengetahui bahwa sumbangan-sumbangan mereka akan diterima dan dihargai. Anak-anak yang sering didengarkan akan lebih siap lagi untuk mendengarkan apabila orang lain sedang berbicara (Tadkiroatun Musfiroh dan Dwi Hanti Rahayu, 2004:25). Dari segi eksternal, selain faktor lingkungan ada juga faktor pembicara maupun faktor materi/bahan simakan. Pembicara adalah orang yang menyampaikan pesan, ide, informasi kepada para pendengar melalui bahasa lisan. Pembicara harus benar-benar menguasai bahan yang dibicarakan. Dalam menyampaikan bahan, si pembicara harus berbicara dengan jelas, intonasinya harus tepat, susunan kalimatnya sederhana dan benar, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, serta harus sistematis. Pembicara harus percaya pada kemampuan diri sendiri, gaya berbicara dengan penampilan yang sederhana tetapi menarik, serta pembicara berusaha mengadakan kontak demgam penyimak dan menguasai para pendengarnya. Isi atau materi yang disampaikan oleh pembicara harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar sesuai dengan selera pendengar/penyimak, misalnya materi yang disampaikan harus menarik, aktual, terbaru, dll.
Sebagai penyimak yang baik, hendaknya kita harus mengetahui dan memahami faktor apa saja yang dalam mempengaruhi proses menyimak dan berusaha untuk meminimalisirnya, sehingga kegiatan menyimak dapat berjalan dengan lancar dan maksimal. Menyimak merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya disekolah, namun dimana saja kita berada. Jadilah penyimak yang baik sehingga dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita, serta lebih merekatkan hubungan persaudaraan antar manusia, karena tujuan kegiatan menyimak salah satunya adalah untuk berkomunikasi dan untuk mendapatkan informasi.
  
Sumber
Musfiroh, Tadkiroatun dan Dwi Hanti Rahayu. 2004. Menyimak Komprehensif dan Kritis.  Yogyakarta: UNY
Diakses pada tanggal 15 Juni 2012, pada pukul 20.40 WIB

Diakses pada tanggal 15 Juni 2012, pada pukul 20.30 WIB



                                                            Nama   : Adistya Oka Sandi P
                                                            NIM    : 11201244001
                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar