Salah
satu polusi yang dapat mengganggu kesehatan anak, yakni asap rokok. Tanpa sadar
orang dewasa yang suka merokok dalam rumah dan satu ruangan dengan anak kecil
bisa mencederainya. Mencederai dalam hal ini bukan berarti membuatnya terluka.
Maksudnya adalah bisa memudahkan anak menderita suatu penyakit. Sebenarnya
sudah banyak yang tahu bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan. Tapi, masih
saja ada orang dewasa yang merokok di dalam ruangan. Asap rokok yang dihasilkan
membuat orang lain sering mengalami gangguan pernapasan.
Efek
rokok sudah bisa dirasakaan sejak seseorang belum lahir, bahkan sudah
mempengaruhi janin yang ada dalam kandungan. Pada ibu hamil yang selalu
terpapar asap rokok, baik peokok aktif maupun perokok pasif, janin yang ada
dalam kandungannya berisiko mengalami gangguan pertumbuhan. Walaupun selama ini
belum ada kasus yang menyebutkan rokok bia menimbulkan bayi cacat. Sedangkan anak
yang orang tuanya perokok, seringkali mengalami radang atau infeksi
tenggorokan. Bahkan berlanjut hingga radang paru-paru dan dapat menurunkan
fungsi paru-paru.
Kalau
seseorang tetap tumbuh dalam lingkungan yang penuh asap rokok, akan mudah
terkena penyakit asma. Bila seseorang terpapar asap rokok sepanjang waktu, bisa
saja di saat usia anak tersebut masih muda, diasudah menderita jantung koroner.
Efek yang menyeramkan lagi adalah bisa menyebabkan kanker paru-paru pada usia
yang masih muda. Usaha memisahkan ruang antara perokok pasif dan perokok aktif
mungkin bisa meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan asap rokok. Hal
terbaik untuk dilakukan orang tua adalah berhenti merokok
saat mempunyai anak yang sedang mengalami masa pertumbuhan.
Yulita Noor Dwi Astuti
11201244010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar