Minggu, 23 September 2012

Fenomena Gaul Generasi Muda


Gaul merupakan sebuh cara menjalin hubungan akrab antar individu. Di era modern ini gaul cenderung diartikan sebuah model, pola, dan gaya hidup yang cenderung mengarah pada kemewahan, matrealistis, konsumtif, dan hedonistis. Gaul dapat menarik minat individu akan produk-produk yang dihasilkan kemajuan zaman. Segala sesuatu yang bernuansa baru pasti diminati sementara yang sudah lama dianggap ketinggalan zaman. Fenomena gaul merupakan reaksi terhadap pengaruh perkembangan zaman. Gaya hidup seperti ini sangat mudah merasuki mental dan perilaku kaum muda.
Secara psikologis kaum muda masih sangat labil. Watak kaum muda yang dinamis dan penuh emosi rentan terhadap temperamen gaul. Kaum muda pada dasarnya sedang mengalami krisis identitas untuk mencari identitas dirinya. Mereka sedang berupaya untuk mencapai sebuah identitas diri yang ideal dan mampu mendongkrak popularitasnya. Oleh karena itu gaul dianggap sebagai piihan yang tepat. Identitas anak gaul dicirikan oleh kecakapannya mengetahui banyak informasi. Tidak hanya pengetahuan yang diperoleh dari sekolah tapi juga mengetahui trend-trend terbaru yang sedang beredar di pasaran. Selain itu anak gaul dapat dilihat dari gaya rambut,  fashion, hingga pemakaian bahasa alay. Anak gaul biasanya tergabung dalam kelompok-kelompok tertentu yang dinamakan gank-gank. Mereka akan lebih percaya diri jika berjalan bersama teman sebayanya.
Anak gaul merupakan kelompok anak muda yang menyukai segala sesuatu yang up to date. Anak gaul peduli pada temuan-temuan yang inovatif dan tidak berselera pada hal yang biasa-biasa saja. Mereka menyukai hal-hal yang sensasional. Tidak segan kaum muda meniru gaya yang ngetren demi menghindari cap “KuPer” (kurang pergaulan). Sering kali peniruan tersebut dilakukan secara berlebihan dan sebagai ajang pamer. Trend gaul menjadikan kaum muda merasa asing dengan budayanya sendiri. Gaul berpotensi mengasingkan kaum muda dari tradisi budaya lokal.
Anak gaul juga sangat mengikuti perkembangan teknologi. Mereka berusaha untuk memiliki trend gadget masa kini. Kalau belum mampu membeli blackberry, mereka akan membeli handphone yang memiliki ciri fisik yang sama dengan smartphone tersebut. Hangout sering mereka lakukan, di tempat itulah mereka berusaha menampilkan identitas agar diakui eksistensinya.
Yulita Noor Dwi Astuti
11201244010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar