Semarang
adalah salah satu kota terbesar di Indonesia. Semarang yang juga sebagai
ibukota Jawa Tengah menyimpan berbagai kekayaan, termasuk kaya akan objek-objek
wisata. Objek wisata di daerah Semarang bukan hanya wisata alam dan bangunan kuno
saja, ada pula objek wisata yang berupa bangunan religi. Bangunan-bangunan
religi di Semarang sangat banyak, seperti Gereja Blenduk, Masjid Agung,
Klenteng, dan Vihara. Dari berbagai macam bangunan religi tersebut, klenteng
adalah bangunan yang banyak kita jumpai di daerah Semarang. Klenteng yang
terkenal dan menjadi objek wisata paling menarik adalah Klenteng Sam Poo Kong.
Klenteng
Sam Poo Kong atau yang lebih dikenal sebagai Gedong Batu terletak di Jl.
Simongan No. 129, Kelurahan Bongsari, Semarang Selatan, Semarang. Klenteng dengan
warna merahnya yang khas ini merupakan klenteng tertua di Semarang dengan luas
mencapai 3,6 hektar. Bangunan ini memiliki perbedaan dengan klenteng lainnya
karena Klenteng Sam Poo Kong merupakan bangunan tunggal beratap susun. Di depan
klenteng terdapat sebuah patung dengan tinggi mencapai 2 meter yang berbahan
dasar perunggu. Patung itu merupakan patung Laksamana Cheng Ho pendiri
klenteng. Bangunan utama dari klenteng ini adalah adalah sebuah gua batu yang
dipercaya sebagai tempat pertama kali Laksamana Cheng Ho mendarat di pulau Jawa.
Klenteng Sam Poo Kong ini semula merupakan sebuah masjid karena Laksamana Cheng
Ho sendiri adalah seorang berlatar belakang muslim. Namun, bangunan ini
kemudian beralih fungsi menjadi sebuah klenteng.
Sejarah
berdirinya klenteng ini bermula ketika Laksamana Cheng Ho sedang berlayar
melewati Laut Jawa. Ada seorang awak kapalnya yang sakit, ia memerintahkan
membuang sauh. Kemudian ia merapat ke pantai utara Semarang dan mendirikan
sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi klenteng.
Cerita perjalanan ini bisa dilihat di sepanjang dinding gua batu yang dipahat.
Klenteng
Sam Poo Kong sangat diminati wisatawan, termasuk wisatawan dari Cina. Keunikan
dari wisatawan dari Cina ini adalah mereka mayoritas beragama islam karena
bangunan ini semula merupakan sebuah masjid yang didirikan oleh Laksamana Cheng
Ho yang juga berlatar belakang islam. Wisatawan yang akan memasuki objek ini
akan dikenai kontribusi sebesar Rp 3.000,00/ orang. Namun, jika wistawan akan memasuki
bangunan klenteng itu, akan dikenai biaya tambahan sebesar Rp 20.000,00/ orang.
Rujukan:
Anonim,
Klenteng Sam Poo Kong. http://id.wikipedia.org/wiki/Klenteng_Sam_Po_Kong
( Di akses pada tanggal 23 Oktober 2012).
FX. Dalu Pradhah Prasaja NIM. 11201241068/ H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar